Translate

Wednesday 21 September 2016

Perfectly End!

Menyesal menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti merasa tidak senang atau tidak bahagia (susah, kecewa, dan sebagainya) karena (telah melakukan) sesuatu yang kurang baik (dosa, kesalahan dan sebagainya). Semua manusia pasti pernah berada pada situasi ini. Menyesal mungkin akan menempati urutan pertama jika manusia melakukan voting untung kategori situasi paling nyesek dalam hidup seseorang. Jelas saja kemungkinan menyesal menempati urutan pertama sangat tinggi mengingat jumlah umat manusia yang sangat banyak dan tiap-tiap mereka pasti pernah menyesal lebih dari 5 kali sepanjang hidupnya.

Orang melakukan kesalahan. Mengalami sesuatu dari kesalahannya. Menyadarinya lalu menyesalinya. Memperbaiki untuk sesuatu yang lebih baik. Begitulah seharusnya seorang menjalani hidup ini.Menyadari kesalahan adalah keharusan untuk kita yang menginginkan sesuatu yang lebih baik.Namun bagi mereka melakukan kesalahan yang sama terus menerus, menyadari kesalahannya namun tidak pernah memperbaiki kesalahannya adalah mereka yang tidak layak hidup didunia ini. Kenapa? Untuk apa tanya kenapa. Toh, kesalahan yang mereka lakukan hanyalah kebiasaan buruk mereka yang apa mungkin bisa berubah. Orang - orang seperti mereka adalah orang yang tidak tahu bersyukur untuk hidup yang mereka miliki.
Mereka hanya membuat impian dan angan yang pernah mereka impikan melebur bersama panasnya terik matahari dalam sekejap. Mereka hanya membuat orang-orang sekitar mereka merasa terbebani. Orangtua mereka hanya akan mendapatkan kecaman dari para tetangga karena kebanggaan mereka hilang bersama waktu yang telah berlalu. Mereka hanya akan menjadi sampah masyarakat.
Mereka tidak memiliki kebanggaan atas dirinya sendiri karena mereka telah membayar waktu yang telah berlalu dengan kesia-sian yang tak berarti. Mereka hidup namun mereka tidak punya kisah yang menginspirasi untuk orang lain, karena mereka sendiri tidak pernah memikirkan dirinya sendiri.

Hari ini saya masih bisa menulis ini, Anda bisa membaca tulisan ini pada suatu hari nanti. Tapi besok, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi.

Memperbaiki kesalahan hari ini, maka besok, lusa dan seterusnya penyesalan tidak akan pernah mendekati kita karena hal baik yang kita kerjakan hari ini.

Thursday 18 February 2016

It's Good Being Difference

Menjadi seseorang yang berbeda dari kebanyakan orang bukanlah sebuah dosa atau kesalahan yang perlu ditangisi atau disesali. Menjadi seseorang yang berbeda secara fisik dengan yang lainnya adalah hal yang lumrah karena pada dasarnya manusia tidak ada nyaris persis satu dengan yang lainnya bahkan sekalipun mereka adalah saudara kembar. Secara fisik manusia itu melihat sesamanya manusia sebagai mahluk yang cantik/ganteng/tampan, jelek/dekil/hidup, hitam, putih, tinggi, pendek dan lainnya. Bagi mereka yang lahir dengan kondisi fisik yang tinggi, putih, hidung mancung, rambut lurus, bentuk wajah oval dan lainnya membuat mereka terlihat enak dilihat, ini merupakan anugrah yang luar biasa. tentu saja luar biasa sebab, banyak orang lain lahir dengan keadaan terbalik dari mereka yang beruntung itu. Biasa, orang-orang menilai orang lain dari tampilan fisik. Berkulit hitam, rambut keriting, mata belo'? Tentu saja Anda yang lahir dengan ciri-ciri tersebut berarti anda "berbeda". Berbeda-nya bernisbi negatif. Orang yang lahir dengan kondisi seperti itu pasti jadi bahan bully-an apalagi jika mereka hidup dilingkungan dengan manusia-manusia lainnya.

Saya juga pernah merasakan hal tersebut. Pernah mengenyam pendidikan dimana siswanya sangat berbeda secara fisik dengan saya. Tentu saja sebagai orang yang berbeda orang-orang akan lebih mudah mengingat siapa saya ya, walapun yang mereka ingat adalah tampilan saya yang berbeda itu. Sebagai orang yang berbeda, menjadi bahan tertawaan untuk yang lainnya juga merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Itu sebabnya, menjadi orang yang berbeda pastikan memiliki kebesaran hati yang benar-benar besar. Sebab, jika tidak bisa bertahan, maka teori seleksi alam Charles Darwin memang benar-benar bekerja dengan baik. Saat dijadikan objek tertawaan, pikirkanlah bahwa mereka adalah orang-orang kurang perhatian dan mereka adalah sedikit dari milyaran penduduk di planet ini yang dapat melihat secara jelas karya paling limited edition dari Sang Maha Pencipta. Ketika mereka menertawakan yang berbeda berpikirlah bahwa kehadiran yang berbeda membawa sedikit kebahagiaan bagi mereka, orang rata-rata.

Saat kita terlahir dengan keadaan tidak sebagus/secantik orang yang ada disebelah mungkin ada kalanya kita mengeluh, marah, atau menyalahkan orang lain kenapa kita terlahir berbeda. Karena kita berbeda, orang lain bahkan menjadikan kita sebagai bahan untuk memuaskan kesenangan mereka. Kita boleh marah dan jengkel pada mereka. Tapi jangan lupa, Tuhan menciptakan umat-Nya dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan terbuai pada penyesalan menjadi berbeda, sebab semakin lama kita galau dengan keadaan kita yang berbeda, maka kita akan semakin jauh dengan hal baik yang telah disiapkan Pencipta kita. 


Das sollen vs das sein

Sebelum memasuki awal tahun ajaran baru kemarin, saya telah menyelesaikan blue print satu tahun kedepan kehidupan pribadi saya, lebih spesifiknya adalah memperbaiki segala kekurangan yang telah saya lakukan ditahun-tahun sebelumnya. Ini bukanlah masterplan saya yang luar biasa, namun saya meyakini jika saya mampu memperbaiki segala kerusakan yang ada, bukanlah hal sulit bagi saya untuk kehidupan saya dihari berikutnya.
Baru satu bulan mengerjakan blue print, saya mendapatkan kendala-kendala domestik. Dan ini akan berakibat buruk pada hasil akhir blue print rancangan saya. Das sollen dan das sein seringkali tidak bisa jalan bersamaan. Untuk bisa makan dan minum kita perlu bekerja dan mengasilkan uang. Itulah das sollen. Namun, pada prosesnya, terkadang kita gagal mendapatkan pekerjaan, apalagi ditengah situasi ekonomi seperti saat ini. Jadi, kadang-kadang dalam melaksanakan das sollen kita menemui berbagai kendala dan penghalang dalam rangka mewujudkan das sollen, inilah das sein.
Apa yang seharusnya kita laksanakan dam upaya mewujudkan cita dan harapan kadangkala mendapat berbaga hambatan dan rintangan sehingga kita harus merubah strategi agar blue print yang telah dirancang dapat menjadi sebuah karya yang nyata, dan pada akhirnya memberikan kepuasan kepada kita.

Tuesday 10 November 2015

Catatan Anak "Galau"

Galau umumnya identik dengan permasalah para remaja yang menyangkut hubungan dengan lawan jenis . Galau bagi mereka merupakan keadaan dimana para pelaku dibidang ini berada dalam keadaan yang dilema karena sebuah permasalah yang belum dapat diselesaikan. Dalam pandangan saya, mereka yang menjad pelaku dalam kegiatan ini terbilang sedikit narsin. Mengapa? Sebab, dewasa ini kata "galau" identik dengan permasalah hhubungan antara dua mahluk hidup berbeda jenis kelamin. Padahal dalam kenyataan dilapangan, 'galau' berpotensi menyerang siapaun tanpa mengenal status dan usia. 
Sebagai contoh, mahasiswa semester akhir yang tinggal di kost-an. Hal yang paling buat mereka galau adalah pertanyaan dari orangtua tentang bagaimana hubungan mereka sama wisuda. Sudah dekat apa masih jauh? Kalo masih jauh tolong tolong dikejar lebih kencang lagi, kalo sudah dekat ya, disegerakan! Galau! Super deh, kalo yag ini. Saat Anda berada di usia 20+ itu berarti Anda berada pada masa remaja nyaris 'kadaluarsa'. Itu adalah pernyataan ibu saya. Sebenarnya beliau sedang menyinggung anaknya, sebab anaknya sedang berada pada fase 'remaja nyaris kadaluarsa' yang masih manja plus kekanak-kanakan. Pada usia 20+ ini adalah usia produktif, namun sebagian besar pemuda/pemudi pada usia produktif ini belum produktif. Seharusnya sudah bisa membantu perekonomian negara tapi malah masih menjadi beban negara. Beberapa orang yang berada pada tahap ini ada yang sedang galau-galaunya karena hingga saat ini, dia bahkan tidak bisa bersenang-senang dengan hasil keringatnya sendiri. Ini merupakan bagian tersedih dalam setengan perjalan kehidupan manusia. Karena baru 20+, it's the harder time tapi kalau sudah melewati 20+ mungkin pernyataan sebelumnya tidaklah benar.

----

Sunday 4 October 2015

Mawar Masuk Kota #1

Sebut saja namanya Mawar seorang wanita - yang jika dibayangkan seperti bunga mawar, pasti dia adalah seorang wanita yang menarik dan anggun seperti bunga mawar- namun anda pasti akan terkejut bahkan tertawa saat melihat, dan setelah melihatnya dijamin Anda tidak akan mau lagi melihatnya bahkan mungkin jika dibayar. Jika kejadiannya seperti itu maka anda sudah tahu bagamana rupa si "Mawar". 

Pada suatu kesempatan, Mawar mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan di ibukota provinsi. Tentu saja Ia sangat senang mendapat kesempatan perak ini. Sebagai seorang gadis kampung yang tidak pernah melihat bagaimana ibu bentuk kota - ia hanya bisa melihatnya dari televisi atau buku-buku terbitan tahun 90-an yang ada diperpustakaan sekolahnya. Kan, ini 2015 bisa lihat dari internet keles??!! Jangan sedikitpun berfikir soal internet. Orang dikampung Mawar tidak tahun apa itu internet. Satu-satunya teknologi yang mereka tahu hanya televisi yang cuma ada channel punya lembaga penyiran publik- setiap malam ia membayangkan bagaimana bagunan tinggi akan dilihatnya setiap hari, bangunan yang unik yang tidak tidak pernah dilihatnya sampai-sampai ia tidur hingga larut malam.

Tibalah saatnya untuk pergi kota. Saat itu Ia pergi bersama seorang kenalan ayahnya, yang kebetulan bekerja sebagai seorang sopir yang biasa membawa bahan sembako dari kota ke kampung untuk dijual. Ia terlihat sangat gembira, nyaris tidak mengeluarkan air mata. Ia tidak tahu apa yang diharapkan oleh orang-orang terdekatnya saat ia berkesempatan untuk melakukan hal itu. Ia bahkan tidak tahu kenapa harus ia yang mendapatkan kesempatan itu. Ia ada dalam pikirannya adalah bagamana itu wajah "kota". Sepangjang jalan ia terus tersenyum.Tersenyum. Dan kembalik tersenyum hingga ia merasa lelah. Merasa seperti berjalan ditempat yang sama. Dari meninggalkan rumahnya hingga tiga jam kemudian, yang ia dapatkannya hanya jalanan yang sunyi seperti dikampungnya yang dikelilingi hutan lebat nan hijau seperti dikampungnya juga.Ia tertidur. Dalam tidurnya ia melihat beberapa kendaraan berpapasan dengan mobil mereka, suasana sedikit lebih berisik. Semakin lama ia merasa matanya sedikit silau walaupun dalm keadaan tertutup. Dan suara semakin gaduh. Ia membuka mata perlahan, Namun ia benar-benar merasa silau kali ini. Ini benar- benar kota. Apa yang ada dalam bola matanya benar-benar melampaui ekspetasinya akan kota. Ternyata kota punya sistem penerangan yang sangat berlebihan. Pikirnya sejenak saat melihat banyaknya lampu desebuah "kebun yang banyak miniatur kucing berwarna pink juga karakter lainnya yang lerlihat asing bagi Mawar. Mawar diantar kesebuah kontrakan yang menag sudah dipesan sebelumnya oleh orangtuanya dan dikemudian hari ia akan menetap disana selama masih sekolah dikota. 

Hari-hari sekolah menjadi hal yang paling ia nantikan. bagaimana tidak, setelah melihat bagaimana "kerenya" bangunan sekolahnya ia juga membayangkan bertemu dengan  mereka yang akan menjadi teman selama sekolah disana.  Benar-benar diluar bayangannya. Kulit putih seperti artis ibukota, rambut yang hitam dan lurus plus mengkilat, bajunya rapi sepatu keren, juga tas dan jackeynya, cowoknya gantenya tapi tidak semua, beberapa sangat cantik yang lain ya, rata-rata. Ia benar-benar terpesona dengan mahluk "kota". Ia punya ekspetasi yang besar terhadap mahluk "kota " ini.

Bagaimana kehidupan Mawar selanjutnya dengan mahluk Kota? Tunggu lanjuttananya minggu depan