Translate

Sunday 4 October 2015

Mawar Masuk Kota #1

Sebut saja namanya Mawar seorang wanita - yang jika dibayangkan seperti bunga mawar, pasti dia adalah seorang wanita yang menarik dan anggun seperti bunga mawar- namun anda pasti akan terkejut bahkan tertawa saat melihat, dan setelah melihatnya dijamin Anda tidak akan mau lagi melihatnya bahkan mungkin jika dibayar. Jika kejadiannya seperti itu maka anda sudah tahu bagamana rupa si "Mawar". 

Pada suatu kesempatan, Mawar mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan di ibukota provinsi. Tentu saja Ia sangat senang mendapat kesempatan perak ini. Sebagai seorang gadis kampung yang tidak pernah melihat bagaimana ibu bentuk kota - ia hanya bisa melihatnya dari televisi atau buku-buku terbitan tahun 90-an yang ada diperpustakaan sekolahnya. Kan, ini 2015 bisa lihat dari internet keles??!! Jangan sedikitpun berfikir soal internet. Orang dikampung Mawar tidak tahun apa itu internet. Satu-satunya teknologi yang mereka tahu hanya televisi yang cuma ada channel punya lembaga penyiran publik- setiap malam ia membayangkan bagaimana bagunan tinggi akan dilihatnya setiap hari, bangunan yang unik yang tidak tidak pernah dilihatnya sampai-sampai ia tidur hingga larut malam.

Tibalah saatnya untuk pergi kota. Saat itu Ia pergi bersama seorang kenalan ayahnya, yang kebetulan bekerja sebagai seorang sopir yang biasa membawa bahan sembako dari kota ke kampung untuk dijual. Ia terlihat sangat gembira, nyaris tidak mengeluarkan air mata. Ia tidak tahu apa yang diharapkan oleh orang-orang terdekatnya saat ia berkesempatan untuk melakukan hal itu. Ia bahkan tidak tahu kenapa harus ia yang mendapatkan kesempatan itu. Ia ada dalam pikirannya adalah bagamana itu wajah "kota". Sepangjang jalan ia terus tersenyum.Tersenyum. Dan kembalik tersenyum hingga ia merasa lelah. Merasa seperti berjalan ditempat yang sama. Dari meninggalkan rumahnya hingga tiga jam kemudian, yang ia dapatkannya hanya jalanan yang sunyi seperti dikampungnya yang dikelilingi hutan lebat nan hijau seperti dikampungnya juga.Ia tertidur. Dalam tidurnya ia melihat beberapa kendaraan berpapasan dengan mobil mereka, suasana sedikit lebih berisik. Semakin lama ia merasa matanya sedikit silau walaupun dalm keadaan tertutup. Dan suara semakin gaduh. Ia membuka mata perlahan, Namun ia benar-benar merasa silau kali ini. Ini benar- benar kota. Apa yang ada dalam bola matanya benar-benar melampaui ekspetasinya akan kota. Ternyata kota punya sistem penerangan yang sangat berlebihan. Pikirnya sejenak saat melihat banyaknya lampu desebuah "kebun yang banyak miniatur kucing berwarna pink juga karakter lainnya yang lerlihat asing bagi Mawar. Mawar diantar kesebuah kontrakan yang menag sudah dipesan sebelumnya oleh orangtuanya dan dikemudian hari ia akan menetap disana selama masih sekolah dikota. 

Hari-hari sekolah menjadi hal yang paling ia nantikan. bagaimana tidak, setelah melihat bagaimana "kerenya" bangunan sekolahnya ia juga membayangkan bertemu dengan  mereka yang akan menjadi teman selama sekolah disana.  Benar-benar diluar bayangannya. Kulit putih seperti artis ibukota, rambut yang hitam dan lurus plus mengkilat, bajunya rapi sepatu keren, juga tas dan jackeynya, cowoknya gantenya tapi tidak semua, beberapa sangat cantik yang lain ya, rata-rata. Ia benar-benar terpesona dengan mahluk "kota". Ia punya ekspetasi yang besar terhadap mahluk "kota " ini.

Bagaimana kehidupan Mawar selanjutnya dengan mahluk Kota? Tunggu lanjuttananya minggu depan