Translate

Thursday 18 February 2016

It's Good Being Difference

Menjadi seseorang yang berbeda dari kebanyakan orang bukanlah sebuah dosa atau kesalahan yang perlu ditangisi atau disesali. Menjadi seseorang yang berbeda secara fisik dengan yang lainnya adalah hal yang lumrah karena pada dasarnya manusia tidak ada nyaris persis satu dengan yang lainnya bahkan sekalipun mereka adalah saudara kembar. Secara fisik manusia itu melihat sesamanya manusia sebagai mahluk yang cantik/ganteng/tampan, jelek/dekil/hidup, hitam, putih, tinggi, pendek dan lainnya. Bagi mereka yang lahir dengan kondisi fisik yang tinggi, putih, hidung mancung, rambut lurus, bentuk wajah oval dan lainnya membuat mereka terlihat enak dilihat, ini merupakan anugrah yang luar biasa. tentu saja luar biasa sebab, banyak orang lain lahir dengan keadaan terbalik dari mereka yang beruntung itu. Biasa, orang-orang menilai orang lain dari tampilan fisik. Berkulit hitam, rambut keriting, mata belo'? Tentu saja Anda yang lahir dengan ciri-ciri tersebut berarti anda "berbeda". Berbeda-nya bernisbi negatif. Orang yang lahir dengan kondisi seperti itu pasti jadi bahan bully-an apalagi jika mereka hidup dilingkungan dengan manusia-manusia lainnya.

Saya juga pernah merasakan hal tersebut. Pernah mengenyam pendidikan dimana siswanya sangat berbeda secara fisik dengan saya. Tentu saja sebagai orang yang berbeda orang-orang akan lebih mudah mengingat siapa saya ya, walapun yang mereka ingat adalah tampilan saya yang berbeda itu. Sebagai orang yang berbeda, menjadi bahan tertawaan untuk yang lainnya juga merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Itu sebabnya, menjadi orang yang berbeda pastikan memiliki kebesaran hati yang benar-benar besar. Sebab, jika tidak bisa bertahan, maka teori seleksi alam Charles Darwin memang benar-benar bekerja dengan baik. Saat dijadikan objek tertawaan, pikirkanlah bahwa mereka adalah orang-orang kurang perhatian dan mereka adalah sedikit dari milyaran penduduk di planet ini yang dapat melihat secara jelas karya paling limited edition dari Sang Maha Pencipta. Ketika mereka menertawakan yang berbeda berpikirlah bahwa kehadiran yang berbeda membawa sedikit kebahagiaan bagi mereka, orang rata-rata.

Saat kita terlahir dengan keadaan tidak sebagus/secantik orang yang ada disebelah mungkin ada kalanya kita mengeluh, marah, atau menyalahkan orang lain kenapa kita terlahir berbeda. Karena kita berbeda, orang lain bahkan menjadikan kita sebagai bahan untuk memuaskan kesenangan mereka. Kita boleh marah dan jengkel pada mereka. Tapi jangan lupa, Tuhan menciptakan umat-Nya dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan terbuai pada penyesalan menjadi berbeda, sebab semakin lama kita galau dengan keadaan kita yang berbeda, maka kita akan semakin jauh dengan hal baik yang telah disiapkan Pencipta kita. 


Das sollen vs das sein

Sebelum memasuki awal tahun ajaran baru kemarin, saya telah menyelesaikan blue print satu tahun kedepan kehidupan pribadi saya, lebih spesifiknya adalah memperbaiki segala kekurangan yang telah saya lakukan ditahun-tahun sebelumnya. Ini bukanlah masterplan saya yang luar biasa, namun saya meyakini jika saya mampu memperbaiki segala kerusakan yang ada, bukanlah hal sulit bagi saya untuk kehidupan saya dihari berikutnya.
Baru satu bulan mengerjakan blue print, saya mendapatkan kendala-kendala domestik. Dan ini akan berakibat buruk pada hasil akhir blue print rancangan saya. Das sollen dan das sein seringkali tidak bisa jalan bersamaan. Untuk bisa makan dan minum kita perlu bekerja dan mengasilkan uang. Itulah das sollen. Namun, pada prosesnya, terkadang kita gagal mendapatkan pekerjaan, apalagi ditengah situasi ekonomi seperti saat ini. Jadi, kadang-kadang dalam melaksanakan das sollen kita menemui berbagai kendala dan penghalang dalam rangka mewujudkan das sollen, inilah das sein.
Apa yang seharusnya kita laksanakan dam upaya mewujudkan cita dan harapan kadangkala mendapat berbaga hambatan dan rintangan sehingga kita harus merubah strategi agar blue print yang telah dirancang dapat menjadi sebuah karya yang nyata, dan pada akhirnya memberikan kepuasan kepada kita.