Translate

Tuesday 10 November 2015

Catatan Anak "Galau"

Galau umumnya identik dengan permasalah para remaja yang menyangkut hubungan dengan lawan jenis . Galau bagi mereka merupakan keadaan dimana para pelaku dibidang ini berada dalam keadaan yang dilema karena sebuah permasalah yang belum dapat diselesaikan. Dalam pandangan saya, mereka yang menjad pelaku dalam kegiatan ini terbilang sedikit narsin. Mengapa? Sebab, dewasa ini kata "galau" identik dengan permasalah hhubungan antara dua mahluk hidup berbeda jenis kelamin. Padahal dalam kenyataan dilapangan, 'galau' berpotensi menyerang siapaun tanpa mengenal status dan usia. 
Sebagai contoh, mahasiswa semester akhir yang tinggal di kost-an. Hal yang paling buat mereka galau adalah pertanyaan dari orangtua tentang bagaimana hubungan mereka sama wisuda. Sudah dekat apa masih jauh? Kalo masih jauh tolong tolong dikejar lebih kencang lagi, kalo sudah dekat ya, disegerakan! Galau! Super deh, kalo yag ini. Saat Anda berada di usia 20+ itu berarti Anda berada pada masa remaja nyaris 'kadaluarsa'. Itu adalah pernyataan ibu saya. Sebenarnya beliau sedang menyinggung anaknya, sebab anaknya sedang berada pada fase 'remaja nyaris kadaluarsa' yang masih manja plus kekanak-kanakan. Pada usia 20+ ini adalah usia produktif, namun sebagian besar pemuda/pemudi pada usia produktif ini belum produktif. Seharusnya sudah bisa membantu perekonomian negara tapi malah masih menjadi beban negara. Beberapa orang yang berada pada tahap ini ada yang sedang galau-galaunya karena hingga saat ini, dia bahkan tidak bisa bersenang-senang dengan hasil keringatnya sendiri. Ini merupakan bagian tersedih dalam setengan perjalan kehidupan manusia. Karena baru 20+, it's the harder time tapi kalau sudah melewati 20+ mungkin pernyataan sebelumnya tidaklah benar.

----

No comments:

Post a Comment